
Dorong Swasembada Gula dan Energi, Mentan Amran Kunjungi Kediri
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (15/7). Pada kunker tersebut Mentan menyampaikan 4 solusi berdasarkan masukan langsung dari para petani tebu, sebagai respons pemerintah terhadap keresahan petani terkait distribusi dan harga pupuk bersubsidi, serta masalah zonasi.
Salah satu fokus utama pemerintah adalah akses pembiayaan. Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah akan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah, hanya 6% bagi petani tebu di Indonesia. Kebijakan ini diharapkan dapat mempermudah petani dalam mengakses modal yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan subsidi benih dan jaminan Harga Pokok Petani (HPP) guna menjaga stabilitas pendapatan petani. Mentan Amran turut menyoroti krusialnya perbaikan regulasi distribusi pupuk bersubsidi. Ia mengakui adanya masalah data petani yang tidak akurat serta praktik penyelewengan pupuk di lapangan.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah melakukan penindakan tegas terhadap pengecer curang. Izin pengecer pupuk subsidi akan dicabut bagi mereka yang terbukti melakukan kecurangan, seperti menaikkan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Di sisi lain, sektor perkebunan tebu di Kediri menunjukkan tren yang positif. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi gula tebu di Kediri mengalami kenaikan signifikan. Pada tahun 2023, produksi mencapai 2.202.375 ton, dan meningkat menjadi 2.342.098 ton pada tahun 2024.
Dalam rangkaian kunjungan kerja Mentan Amran tersebut, turut hadir Kepala BRMP Aneka Kacang, Dr. Nur 'Aini Herawati, S.Si., M.Sc., serta Kepala UK/UPT di bawah Kementan lingkup Jawa Timur. — Nur 'Aini Herawati, Artdhe Nugroho