Pantau Aset, BSIP Aneka Kacang Verifikasi Perkembangan Lisensi Vima
Lisensi terhadap produk merupakan asset tak berwujud yang harus dipantau perkembangannya. Berkaitan dengan hal tersebut, BSIP Aneka Kacang mengikuti kegiatan verifikasi perkembangan lisensi atas varietas kacang hijau Vima 3, Vima 4 dan Vima 5 yang diselenggarakan oleh Badan Informasi Standar Instrumen Pertanian (BISIP).
Dalam sambutannya, Ir. Haris Syahbudin, DEA selaku Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Pertanian menegaskan bahwa lisensi atas produk yang telah ada sejak Badan ini masih berbentuk Bada Penelitian dan Pengembangan Pertanian merupakan aset tak berwujud Kementerian Pertanian.
Menjamin, menjaga, memelihara, dan mengendalikan seluruh lisensi merupakan salah satu fungsi BISIP dan menjadi dasar penyelenggaraan kegiatan ini. Sesba juga mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan para lisensor yang terjaga hingga saat ini.
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian menyadari salah satu penyebab rendahnya tingkat adopsi hasil riset yang hanya sekitar 23% adalah tidak ada pendampingan standardisasi pada proses dan hasil. Dan ini menjadi peran BSIP kedepan.
Lisensor yang akan memaparkan perkembangan lisensi atas produk varietas kacang hijau Vima 4 dan Vima 5 adalah PT. Agri Makmur Pertiwi (PT. AMP) pada tanggal 21 Februari 2024, sedangkan CV Semi akam memaparkan perkembangan lisensi atas produk varietas kacang hijau Vima 3, Vima 4, dan Vima 5 pada tanggal 7 Maret mendatang.
Hendarto Ronadi, Bagian Penjualan PT. AMP menyampaikan bahwa pada tahun 2023, jumlah benih Vima 4 yang dijual sebanyak 1,68 ton sedangkan, Vima 5 sebanyak 18,3 ton. Aries Setiyawan dari Bagian Riset, menyampaikan bahwa perubahan musim yang tidak menentu dan belum tersedianya alat pembijian kacang hijau yang tepat menjadi kendala dalam produksi kacang hijau.
Kepala BSIP Aneka Kacang, Dr. Ir. Titik Sundari, M.P. menanggapi bahwa peluang pengembangan kacang hijau masih terbuka. Komoditas kacang hijau sebenarnya berpeluang dikembangkan di lahan kering.
PT. Agri Makmur Pertiwi menyambut baik saran tersebut dan akan mencoba memetakan kembali wilayah pengembangan kacang hijau khususnya varietas Vima 4 dan Vima 5. — Pratanti Haksiwi Putri