Uji Topografi Tetrazolium pada Benih Kacang Tanah dan Kedelai
Uji Topografi tetrazolium adalah uji biokimia yang dapat digunakan untuk menilai viabilitas benih secara cepat. Uji tersebut dilakukan dengan metode pewarnaan menggunakan bahan kimia garam tetrazolium yang dapat memberikan warna merah pada sel. Benih viabel harus menunjukkan pewarnaan pada seluruh jaringan benih yang diperlukan untuk perkembangan kecambah yang normal.
Tujuan Uji Tetrazolium
- Menduga secara cepat viabilitas benih (benih yang harus segera ditanam setelah panen, benih dengan dormansi cukup lama, dan benih yang menunjukkan perkecambahan yang lambat).
- Mengetahui benih viabel dan nonviabel dari benih segar tidak tumbuh pada pengujian daya berkecambah.
- Menyelesaikan masalah yang ditemukan dalam pengujian perkecambahan, jika alasan penyebab kecambah abnormal tidak jelas.
Prinsip Umum Uji Tetrazolium
Pada Uji Tetrazolium, melalui proses hidrogenase terjadi proses reduksi 2,3,5-trifenil tetrazolium klorida yang semula tidak berwarna menjadi trifenil formasan yang berwarna merah dan stabil. Intensitas pewarnaan jaringan digunakan sebagai indikator viabilitas jaringan tersebut. Benih yang hidup akan berwarna merah sedangkan benih yang mati tidak berwarna.